Ringkasan proposal
Pada tahun 2016-2017, Kabupaten Subang mengalami bencana banjir yang parah seluas 1.200 hektar. Uniknya, pada saat yang sama seluas 50 haktar lahan sawah mengalami kekeringan (puso). Kondisi yang ekstrem ini perlu diketahui untuk dapat mengurangi potensi kerugian yang lebih besar di masa mendatang. Oleh karena itu, kami telah merancang metode multidisiplin dengan menggabungkan metode water balance dan pemetaan resistivitas. Luaran yang diharapkan dari riset ini adalah (1) peta lahan rawan kekeringan dan banjir dari tahun ke tahun, (2) kondisi bawah permukaan serta potensi sumber air di daerah yang rawan kekeringan dan banjir, (3) perhitungan pengelolaan sumberdaya air untuk lahan pertanian.
Pendahuluan
Latar belakang permasalahan
Pendahuluan
Pada tahun 2016-2017, Kabupaten Subang dilanda banjir parah seluas 1.200 hektar pada lahan padi yang menyebabkan 50 hektar diantaranya mengalami gagal panen. Menurut Dinas Pertanian Kabupaten Subang, daerah yang dilanda banjir tersebut merupakan wilayah lumbung padi yaitu areal persawahan yang terletak di Subang Utara diantaranya Kecamatan Blanakan, Ciasem, Sukasari, Purwadadi, Ciasem, Cikaum dan Pusakanagara. Kondisi tersebut terjadi karena intensitas curah hujan tinggi yang meluapkan sungai sehingga menyebabkan sawah tergenang dan padi menjadi busuk. Di sisi lain, pada saat musim kemarau lahan padi di Kabupaten Subang juga dilanda kekeringan. Tercatat setidaknya setiap musim kemarau tiba, lahan padi yang mengalami kekeringan adalah seluas 8000 hektar di wilayah Pantura Subang. Ribuan hektar sawah tersebut tersebar di empat kecamatan yaitu Pusakanagara, Pusakajaya, Pamanukan dan Legon Kulon. Selama ini, keempat kecamatan tersebut sangat mengandalkan pasokan air dari bendungan Salamdarma yang terlebih dahulu melewati Indramayu sebelum sampai ke Pantura, akibatnya pasokan air yang sampai menjadi berkurang. Salah satu cara yang dilakukan para petani untuk mengairi sawahnya di saat kekeringan adalah dengan melakukan pemompaan dari sumur bor, namun hasilnya tidak banyak membantu karena jumlahnya terbatas hanya bagi sebagian kecil petani yang memiliki alat pompa.